Rabu, 05 Januari 2011

kuliah jurnalistik uin malang

MENULIS ARTIKEL Di MEDIA MASSA
Menulis di Media Sulit?
v    Rata-rata koran menerima 10-30 artikel per hari
v    Persaingan antar-penulis tinggi.
v    Tidak semua media menyediakan kiriman artikel dari luar
Bagaimana Menembus Media
v    Cari tahu karakteristik media
v     Cari momen yang tepat
v    Cari tahu bagaimana media menerima artikel
v    Pelajari apa model artikel yang diterima
Karakteristik Media
v    Pelajari misi dan segmen pembacanya.
v    Lihat model bahasa yang digunakan
v    Lihat rubrikasi yang menerima tulisan dari luar.
Model-Model Artikel
v    Artikel situasional
v    Artikel aktualitas
v    Artikel getaran
v    Artikel misi
Memulai Menulis
v    Memulai MenulisTidak punya ide menulis
v    Punya ide tapi tak bisa memulai
v    Bisa menulis tapi di tengah jalan macet
Mau Menulis Ide Buntu?
v    Selalu berpikir pada: aktual, kedekatan, getaran kuat, ketokohan, situasional, sensasional, human interest, dan sesuatu yang baru.
v    Baca, baca, dan baca…
v    Hilangkan perasaan ragu
Sulit Memulai Menuliskan Ide
v    Mulai dari hal-hal ringan
v    Bisa kalaimat langsung atau tak langsung.
v    Hilangkan perasaan takut menulis
Berita dan Penggalian Data
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih berita:
Ø    Aktualitas
Berarti kehangatan.  Semakin hangat yang diberitakan, semakin menarik berita tersebut. Saat ini, berkat kemajuan teknolagi, ukuran hangat tidaknya sebuah berita,  hanya dalam hitungan jam
Ø    Ketokohan.
    Bila suatu peristiwa sama-sama menimpa seorang tokoh dan bukan tokoh, yang menimpa sang tokohlah yang lebih dikedepankan. Tokoh di sini bukan hanya tokoh formal, namun juga orang yang diakui ketokohannya oleh masyarakat.
Ø    Unik.
    John Bogart, editor masalah New York Sun, pernah mengatakan, ”Kalau anjing menggigit orang, itu bukan berita; tapi, jika orang menggigit anjing, ini baru berita.” Pernyataan Bogart ini berkembang ke hal-hal lain.
    Misalnya, pemain sepak bola Belanda Dennis Berkamp takut naik pesawat semenjak temannya mengalami kecelakaan udara. Karena itu, dia tidak ikut klubnya, Arsenal, maupun timnas Belanda bila bertanding di tempat yang jauh.
Ø    Informatif
Terkait dengan informasi baru yang mengandung banyak manfaat bagi pembaca.Misalnya, kenaikan harga BBM, perubahan UU lalu lintas, atau penutupan jalan karena suatu acara.
Ø    Trendi
Berarti gaya atau  tradisi terbaru. Misalnya, kini banyak ABG mengenakan kacamata warna-warni. Begitu juga mode pakaian, gaya rambut, atau cara melangsingkan tubuh terbaru.
Ø    Human interest
Artinya menyentuh atau menggugah perasaan pembaca. Contoh, derita mantan wanita panggilan kelas tinggi yang kini hanya bisa terbaring gara-gara AIDS. Sekarang dia telah  bertobat. Namun, semua keluarganya tak sudi merawat dia. Hanya seorang keponakannya yang mau merawat. Itu pun lebih sering makian dan bentakan yang keluar dari mulut sang keponakan.
Ø    Proximity
Yaitu kedekatan, peristiwa yangdekat dengan pembeca, maka akan lebih dibaca daripada peristiwa yang sama tapi jauh. Misalnya, di Amerika ada gunung meletus, korbannya seratus, kemudian di Malang juga ada gunung meletus, korbannya 50. maka berita yang ada di Malang ini akan lebih diutamakan dan menarik.
Menulis Berita
Berita yang baik mengandung unsur 5 W + 1 H.
Prinsip penulisan menggunakan piramida terbalik.
Ciri-ciri Bahasa berita
v    Lugas
Artinya, tulisan tidak dibumbui bunga-bunga bahasa, tidak menggunakan kata-kata berkias yang muluk-muluk
v    Singkat
Bahasa yang lugas menghasilkan bahasa yang singkat, tidak bertele-tele atau berbelit-belit. Kalimat yang digunakan pendek-pendek. Sebuah kalimat yang baik tidak lebih dari 20 kata. Kalimat yang panjang akan sulit dipahami
v    Mudah dipahami
Bahasa jurnalistik harus mudah dipahami pembacanya.Karena itu, kalimat perlu disusun secara singkat. Jangan menggunakan istilah     asing,daerah,atau istilah ilmiah yang tidak dimengerti.Jika harus memakainya, cari makna atau padanannya
v    Masuk akal
Artinya, dapat diterima oleh nalar kita.
Contoh kalimat yang tidak logis: Karena sakit, dia dilarikan ke rumah sakit
v    Menarik
Maksudnya, merangsang seseorang untuk terus membacanya. Untuk membuat tulisan menarik, yang perlu dipertimbangkan adalah materi berita, sasaran yang dituju, gaya bahasa yang serasi, pilihan kata yang tepat
v    Tidak bermakna  ganda
Artinya, tidak menimbulkan banyak penafsiran
contoh kalimat bermakna ganda:Istri perwira yang ramah itu menyanyi(Yang ramah sang istri atau si perwira?)
v    Hemat
Orang bijak mengatakan, ”Kian banyak yang Anda katakan, makin sedikit yang dingat orang.”Penulis tidak boleh boros kata. Pemborosan tampak pada kalimat berikut: Sumpah Pemuda adalah merupakan Ribuan pemuda-pemud
Persiapan dan Teknik Wawancara
v    Persiapan Material
1. Perlu disiapkan peralatan wawancara seperti alat tulis, tape recorder, atau kamera.
2. Siapkan data-data pendukung seperti dokumen persoalan atau masalah yang tertulis yang menunjang wawancara
3.Persiapan fisik. Kalau sampai sakit, kegiatan wawancara bisa terganggu dan tidak mencapai maksimal. Sebab, kegiatan wawancara tidak jarang juga memerlukan waktu cukup lama.
v    Persiapan non material
1.    Telusuri berita atau masalah yang hendak ada kembangkan dalam wawancara
2.    Periksalah fakta-fakta seputar masalah yang akan Anda kembangkan. Lakukan persiapan dan riset.
3.    Pertimbangkan keinginan tahu dan kebutuhan khalayak atau publik media Anda
4.    Tentukan daftar dan alur pertanyaan
5.    Jagalah pertanyaan Anda sesingkat mungkin.
6.    Pertebal kepercayaan diri agar berani dan mampu mengajukan pertanyaan yang sulit dan controversial
7.    Kejar semua asumsi yang dilontarkan narasumber
8.    Kembangkan agar si narasumber dapat mengajukan contoh yang detail.
9.    Jika dimungkinkan, kembangkan agar narasumber berbicara lebih personal.
10.     Tunjukkan bahwa Anda mempunyai minat terhadap masalah yang Anda  bahas serta perlihatkan bahwa Anda cukup mengetahui masalah tersebut.
11.    Galilah semua informasi dari narasumber. Kendati ”tidak bersedia memberikan komentar atau tidak bersedia memberikan jawaban”, hal tersebut adalah berita.
12.    Sebagai jurnalis, posisikan diri Anda justru di atas narasumber atau minimal sejajar
13.     Hasil wawancara perlu segera ditulis selagi ingatan masih segar. Gunakan tape recorder jika memang sangat perlu dan khawatir dengan sebutan istilah yang salah. Jangan sungkan meminta narasumber menuliskan nama terang lengkap dengan titel atau jabatannya sendiri. Bila perlu, minta kartu namanya.
14.    Kalau terjadi keraguan mengenai suatu hal dari wawancara tersebut, biasakan menanyakan kembali, mungkin melalui telepon.
Perhatikan:
•    Semakin banyak narasumber, data yang Anda dapatkan semakin lengkap. Berarti pula, berita yang Anda tulis lebih bagus.
•    Perhatikan penampilan jika ingin menjumpai narasumber. Sesuaikan dengan kondisi dan situasi.
•    Penetapan Angle
•    Menulis berita berbeda dengan menulis cerpen, novel, atau karangan-karangan lainnya. Menulis berita berarti memancing hasrat orang untuk terus membaca. Jadi, kalimat pembuka ibarat berfungsi sebagai ”kail” yang sulit untuk melepas ”buruannya”. Pendek kata, dalam berita, ketika orang membaca kalimat pertama, dia punya hasrat kuat membaca kalimat-kalimat berikutnya.
•    Coba Anda identisifikasi beberapa fakta di bawah ini? Mana yang paling menarik?
1.    Ada kecelakaan lalu lintas di Jl Veteran.
2.    Peristiwa terjadi Sabtu sore pukul 17.00.
3.    Antara mobil dan sepeda motor.
4.    Pengendara sepeda motor tewas.
5.    Korban tewas ternyata wali kota Malang.
6.    Sepeda motor ringsek berat dan mobil penyok bodi depannya.
7.    Polisi menyimpulkan pengemudi mobil bersalah karena ngebut dan memakan marka jalan.
8.    Korban dilarikan ke rumah sakit.
9.    Pengemudi mobil ditahan polisi.
10.    Keluarga korban shock.
Sesi 1
Manajemen Lembaga Media
Ø    Tiga Kerjaan Besar
Ø     Manajemen Redaksi
Ø    Manajemen Isu
Ø    Manajemen Perusahaan
Ø    Manajemen Redaksi
Ø    Perencanaan:
Mengatur roda keredaksian sebagai produsen konten mediaInformasi utuh dan komprehensif.
Ø    Pengorganisasian:Mengatur irama kerja organisasi redaksi
Ø    Kontrol:Menjaga standar mutu produk redaksi.
Ø    Evaluasi:Mengevaluasi pekerjaan tim redaksi
Tim Redaksi
Ø    Pemimpin redaksi
Ø    Redaktur Pelaksana
Ø    Redaktur
Ø    Koord Liputan
Ø    Wartawan
Ø    Pracetak
MANAJEMEN ISU
Merencanakan konten tulisan pada kurun waktu tertentu.
Membangun Isu
Ø    Isu besar = tujuan besar
Ø    Isu lebih besar menutupi isu besar.
Ø    Isu besar terpolarisasi isu-isu kecil
Ø    Isu besar diganggu isu-isu kecil
Sesi 2
SEPUTAR JURNALISTIK…….
Apa Itu Jurnalistik?
Banyak teori yang muncul. Namun singkatnya, jurnalistik adalah ilmu tentang menulis, khususnya menulis informasi/berita.
Lingkup Jurnalistik
Media (cetak: koran, majalah, buletin, tabloid dll. Elektronik: radio, TV, online, dll)
Konten (Non fiksi: berita, artikel, feature. Fiksi: novel, cerpen, puisi)
SDM (Pemred, Redaktur, Wartawan, Fotografer, Layoutman)
Berita (Selalu Baru)
Berita = news (mengandung info yang baru, info basi bukanlah berita)
Berita berasal dari data-data yang dikumpulkan reporter (’’tukang belanja’’) dan diolah oleh redaktur (’’koki’’), agar penyajian ke khalayak (’’penikmat’’) menjadi enak
APA ITU BERITA?
Kejadian luar biasa atas orang biasa (kebanyakan)
Kejadian biasa atas orang luar biasa (tokoh)
Kejadian luar biasa atas orang luar biasa
Peristiwa lain yang memenuhi anggapan orang tentang berita
JADI BERITA ADALAH….
Cerita yang diceritakan.
Cerita itu disajikan dalam bentuk tulisan atau visual.
Cerita itu tidak ditambah-tambahi dan dikurangi.
Cerita itu harus seimbang.
Reporter, Pencatat Sejarah
Asal kata reportare (Latin) membawa pulang dari suatu tempat
Informasi (berita) menentukan dalam perkembangan peradaban
Peradaban Islam juga mengenal beberapa ’’reporter’’ (peziarah yang mencatat perjalanannya)
Menuliskan Reportase
Resep klasik tetap berlaku: 5 W + 1 H
-what (apa yang terjadi
-when (kapan kejadiannya)
-who (siapa yang terlibat)
-where (di mana kejadian itu)
-why (mengapa sampai terjadi)
-how (bagaimana kejadiannya)
Hilang salah satu unsur itu berita tidak ’’berbunyi’’Mana yang didahulukan dalam lead (kepala) berita, tergantung mana yang paling penting di antara kelima unsur itu
Bangunan Berita
Hard news, spot news, straight news (’’berita keras’’) biasanya berstruktur piramida terbalik (yang terpenting di atas untuk memudahkan editing)
Struktur piramida terbalik, setelah judul, disusul lead (kepala berita) dan kemudian tubuh berita (uraian fakta)
Soft news, depth news, features, atau berita tokoh biasanya berstruktur lebih bebas, tapi bisa pula dengan piramida terbalik
Lead harus menarik, agar memancing orang membaca
Menggali Ide Membuat Berita Melalui RUKUN IMAN NEWS
Aktualitas
Magnitude
Proximity
Ketokohan
New
Modern
Human Interest
Dramatik
Sensasional
Inovatif
Unik
Situasional
MENGGALI DATA BERITA
Wawancara
Pengamatan plus
Angka
Knowledge Asset
ANGLE BERITA
Dalam sebuah berita, faktor ketertarikan pembaca adalah angle (sudut pandang) si reporter.Semakin bagus angle yang diambil, makin kelihatan kecerdasan seorang reporter.
Angle didapat setelah memperhatikan rukun iman membuat berita.
CONTOH PENG-ANGEL-AN
Peristiwa pembunuhan sore kemarin terjadi di Universitas Islam Negeri Malang. Dua mahasiswa jadi korban perampokan disertai kekerasan. Mereka Yudha, 19, dan Yudhi, 20.
(Angle berdasarkan rukun iman aktualitas)
Putra Bupati Antahberantah Yudha, kemarin sore jadi korban pembunuhan di Universitas Islam Negeri Malang. Lelaki 19 tahun ini terbunuh bersama temannya, Yudhi, 20, setelah dirampok oleh lima orang usai kuliah.
(Angle dari sudut ketokohan sang bupati)
Darah bercecer di ruang kelas 10 Universitas Negeri Malang. Sepotong tangan tergeletak di bawah meja. Jerit tangis pun menyelimuti kampus di Jl Surabaya itu. Itu terjadi setelah dua orang mahasiswa ditemukan tak bernyawa dalam kondisi mengenaskan. Keduanya adalah Yudha dan Yudhi.
(Ini angle dramatis atau bisa human interes).
MACAM FEATURES
Personal Features
Human Interest Features
Adventure Features
Features
adalah berita yang berisi gambaran/diskripsi tentang objek informasi.patut Diperhatikan…
Akurasi fakta-fakta (misal, beras beda dengan gabah atau padi, kertas beda dengan koran, orang beda dengan anak-anak, musala beda dengan masjid)
Ejaan yang konsisten (misal, apotik atau apotek, khawatir atau kuatir, praktek atau praktik, salat atau sholat)
Pemakaian tanda baca yang benar
Serius dan gigih sangat dihargai dalam mengumpulkan fakta-fakta (tidak gampang percaya), bila perlu dengan investigasi (Latin: vestigum=jejak kaki)
Banyak membaca, banyak membaca, banyak membaca, banyak membaca…
KESIMPULAN
Membuat berita tidak sulit….
Cari sudut pandang yang baik dan paling menarik.
Bingung mau nulis apa, kembalilah pada RUKUN IMAN
Perbanyak Knowledge Asset Anda.
Sering latihan.
Sesi 3
MENGUBAH PARADIGMA
•    Mengubah Mind Set
•    Menyadari Ada Lintas Generasi
•    Memahami Keinginan Generasi
•    Pelajaran apa yang dapat kita petik?
•    Pelajaran apa yang dapat kita petik?
PROBLEM
•    Tidak tahu keinginan generasi baru.
•    Apriori
•    Tidak percaya
•    Terkejut
CHANGE
•    Cara Pandang
•    Cara Memperlakukan
•    Cara Bekerja
•    Cara Menyelesaikan Masalah
•    Jangan Sombong
BAGAIMANA INDONESIA?
•    Bagaimana kesiapan SDM?
•    Bagaimana dukungan pemerintah?
•    Bagaimana sikap ANDA sebagai generasi penerus?
•    Bagaimana mencari dukungan media?
•    Peran Media
•    Penyeimbang
•    Publikasi
•    Kontrol
•    Partner
•    Peran sebagai Media
Sesi 4
SEPUTAR MANAJEMEN ISU
Apa Itu Manajemen Isu
Manajemen adalah proses untuk mengorganisasi secara efektif, efisien, dan optimal dengan menggunakan dan memanfaatkan semua resources.
Manajemen isu: proses untuk mengorganisasi secara efektif, efisien, dan optimal dengan menggunakan dan memanfaatkan semua resources.
Bangunan Manajemen Isu
Isu besar dibuat untuk tujuan besar
Isu lebih besar menutup isu besar
Isu besar dipolarisasi isu-isu sedang.
Isu besar diganggu isu-isu baru
Contoh Isu 1
29 Okt – 3 Nov = Gayus di Bali
26    kt – 2 Nov = Merapi dll
27    3 – 10 Nov= bencana
28    9 – 10 Nov= Obama
12    – 17 Nov   = Gayus lagi
13 – 20Nov = TKW sumiati
17 – 19 Nov= TKW dead
Contoh Isu 2   
23-24 nov = Premium Langka
24-26    nov = Bromo
26-27 nov = Sidang Ariel
= ketua KPK dan MA
Konstruksi Isu
Creative thinking
Show
Making
Creative Thinking
Menentukan objek isu
Mencari NAGA
Membuat NAGA
Menjual NAGA
Show
Menunjukkan sisi menarik
Membuat press release
Menunjukkan isu
Mencari sasaran timing isu.
MAKE ISSUE
Membuat grand desain isu
Membuat sub isu
Menentukan sumber
Membuat sasaran isu


Menulis uin sesi 1
KODE ETIK JURNALISTIK
FILOSOFI DASAR
Pasal 1
Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk.
Penafsiran
Independen berarti memberitakan peristiwa atau fakta sesuai dengan suara hati nurani tanpa campur tangan, paksaan, dan intervensi dari pihak lain termasuk pemilik perusahaan pers.
Akurat berarti dipercaya benar sesuai keadaan objektif ketika peristiwa terjadi.
Berimbang berarti semua pihak mendapat kesempatan setara.
Tidak beritikad buruk berarti tidak ada niat secara sengaja dan semata-mata untuk menimbulkan kerugian pihak lain.
Pasal 2
Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik.
Penafsiran
Cara-cara yang profesional adalah:
menunjukkan identitas diri kepada narasumber;
menghormati hak privasi;
tidak menyuap;
menghasilkan berita yang faktual dan jelas sumbernya;
rekayasa pengambilan dan pemuatan atau penyiaran gambar, foto, suara dilengkapi dengan keterangan tentang sumber dan ditampilkan secara berimbang;
menghormati pengalaman traumatik narasumber dalam penyajian gambar, foto, suara;
tidak melakukan plagiat, termasuk menyatakan hasil liputan wartawan lain sebagai karya sendiri;
penggunaan cara-cara tertentu dapat dipertimbangkan untuk peliputan berita investigasi bagi kepentingan publik.
Pasal 3
Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah.
Penafsiran
Menguji informasi berarti melakukan check and recheck tentang kebenaran informasi itu.
Berimbang adalah memberikan ruang atau waktu pemberitaan kepada masing-masing pihak secara proporsional.
Opini yang menghakimi adalah pendapat pribadi wartawan. Hal ini berbeda dengan opini interpretatif, yaitu pendapat yang berupa interpretasi wartawan atas fakta.
Asas praduga tak bersalah adalah prinsip tidak menghakimi seseorang.
Pasal 4
Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul.
Penafsiran
Bohong berarti sesuatu yang sudah diketahui sebelumnya oleh wartawan sebagai hal yang tidak sesuai dengan fakta yang terjadi.
Fitnah berarti tuduhan tanpa dasar yang dilakukan secara sengaja dengan niat buruk.
Sadis berarti kejam dan tidak mengenal belas kasihan.
Cabul berarti penggambaran tingkah laku secara erotis dengan foto, gambar, suara, grafis atau tulisan yang semata-mata untuk membangkitkan nafsu birahi.
Dalam penyiaran gambar dan suara dari arsip, wartawan mencantumkan waktu pengambilan gambar dan suara.
Pasal 5
Wartawan Indonesia tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan.
Penafsiran
Identitas adalah semua data dan informasi yang menyangkut diri seseorang yang memudahkan orang lain untuk melacak.
Anak adalah seorang yang berusia kurang dari 16 tahun dan belum menikah.
Pasal 6
Wartawan Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap.
Penafsiran
Menyalahgunakan profesi adalah segala tindakan yang mengambil keuntungan pribadi  atas informasi yang diperoleh saat bertugas sebelum informasi tersebut menjadi pengetahuan umum.
Suap adalah segala pemberian dalam bentuk uang, benda atau fasilitas dari pihak lain yang mempengaruhi independensi.
Pasal 7
Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan “off the record” sesuai dengan kesepakatan.
Penafsiran
Hak tolak adalak hak untuk tidak mengungkapkan identitas dan keberadaan narasumber demi keamanan narasumber dan keluarganya.
Embargo adalah penundaan pemuatan atau penyiaran berita sesuai dengan permintaan narasumber.
Informasi latar belakang adalah segala informasi atau data dari narasumber yang disiarkan atau diberitakan tanpa menyebutkan narasumbernya.
“Off the record” adalah segala informasi atau data dari narasumber yang tidak boleh disiarkan atau diberitakan.
Pasal 8
Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani.
Penafsiran
Prasangka adalah anggapan yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui secara jelas.
Diskriminasi adalah pembedaan perlakuan.
Pasal 9
Wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik.
Penafsiran
Menghormati hak narasumber adalah sikap menahan diri dan berhati-hati.
Kehidupan pribadi adalah segala segi kehidupan seseorang dan keluarganya selain yang terkait dengan kepentingan publik.
Pasal 10
Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.
Penafsiran
Segera berarti tindakan dalam waktu secepat mungkin, baik karena ada maupun tidak ada teguran dari pihak luar.
Permintaan maaf disampaikan apabila kesalahan terkait dengan substansi pokok.
Pasal 11
Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.
Penafsiran
Hak jawab adalah hak seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan berupa fakta yang merugikan nama baiknya.
Hak koreksi adalah hak setiap orang untuk membetulkan kekeliruan informasi yang diberitakan oleh pers, baik tentang dirinya maupun tentang orang lain.
Proporsional berarti setara dengan bagian berita yang perlu diperbaiki.
Aturan Main
Ø    penilaian akhir atas pelanggaran kode etik jurnalistik dilakukan Dewan Pers.
Ø    Sanksi atas pelanggaran kode etik jurnalistik dilakukan oleh perusahaan pers.




Menulis uin sesi 2
Menulis Berita Itu Tidak Sulit
Aturan Main
Gunakan panca indera untuk mengamati ruangan gedung dan acara ini.
Saya akan berinteraksi dengan peserta, catat nama, jawaban, dan perhatikan.
Catat fakta-fakta apa saja yang Anda rasakan dari pengamatan, saya berinteraksi, dan pengetahuan dasar Anda.
Kumpulkan semua fakta itu di kertas kosong yang Anda pegang.
Makin banyak fakta makin bagus.
Berita, Makhluk Apa Itu?
Kumpulan dari fakta-fakta nyata
Informasi utuh dan komprehensif.
Wajib memiliki unsur 5 W 1 H.
Membuat Berita
How to get
How to comphare
How to write
How to expose
How to get?
Mencari dengan wawancara.
Mencari dengan pengamatan
Mencari angka-angka kuantitatif
Memaksimalkan knowledge asset
How to Comphare?
Memilah berdasarkan angle.
Menyatukan menjadi satu bahasan.
Angle Berita via News Value
Aktualitas
Kedekatan
Getaran
New
Ketokohan
Human interest
Dramatik
Situasional
Sensasional
Tren
How to Write?
Wajib ada 5 W 1 H
Menulis berita = bercerita
Gunakan bahasa sehari-hari dan mengalir.
Ada lead (kepala berita).
Berita Mengalir
Mengalir: A-A-B-B-B-C-C-D-D-D-E..dst
Tidak mengalir: A-A-B-B-B-C-C-A-D-D-C-E-E-B-B…dst
Lead (Kepala Berita)
Bukan kesimpulan.
Terletak di paragraf pertama.Fungsinya: menarik pembaca, berisi informasi awal.
Minimal ada 3 W-nya
Macam Berita
Strait news
Features (personal feature, dramatik feature, adventure feature, investigation feature)
Depth news
Ciri-ciri Bahasa berita
Lugas
Artinya, tulisan tidak dibumbui bunga-bunga bahasa, tidak menggunakan kata-kata berkias yang muluk-muluk
Singkat
Bahasa yang lugas menghasilkan bahasa yang singkat, tidak bertele-tele atau berbelit-belit. Kalimat yang digunakan pendek-pendek. Sebuah kalimat yang baik tidak lebih dari 20 kata. Kalimat yang panjang akan sulit dipahami.
Mudah dipahami
Bahasa jurnalistik harus mudah dipahami pembacanya. Karena itu, kalimat perlu disusun secara singkat. Jangan menggunakan istilah     asing, daerah, atau istilah ilmiah yang tidak dimengerti. Jika harus memakainya, cari     makna atau padanannya.
Masuk akal
Artinya, dapat diterima oleh nalar kita.
Contoh kalimat yang tidak logis:Karena sakit, dia dilarikan ke rumah sakit.
Menarik
Maksudnya, merangsang seseorang untuk terus membacanya.Untuk membuat tulisan menarik, yang perlu dipertimbangkan adalah materi berita, sasaran yang dituju, gaya bahasa yang serasi, pilihan kata yang tepat.
Tidak bermakna ganda
Artinya, tidak menimbulkan banyak penafsiran.contoh kalimat bermakna ganda:
Istri rektor yang ramah itu pandai menyanyi.
(Yang ramah istri rektor atau si rektornya?)
Hemat
Orang bijak mengatakan, ”Kian banyak yang Anda katakan, makin sedikit yang dingat orang.”
Penulis tidak boleh boros kata. Pemborosan tampak pada kalimat berikut:
Sumpah Pemuda adalah merupakan…
Ribuan pemuda-pemuda…





Menulis 1
Semua orang pada dasarnya bisa membuat karya tulis. Karena tidak ada bakat di sini, tapi keinginan dan kemauan.
Hampir semua orang sudah mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mulai menulis, tapi mengapa mereka tidak melakukannya?
Faktor-Faktor Sulit Menulis
Tidak punya ide untuk menulis
Susah dari mana memulai menulis
Berhenti di jalan, dan tak bisa meneruskan.
1.    Actuality
2.    Proximity
3.    Magnitude
4.    Situasional
Susah Memulai, lalu???Mulailah dengan yang ringan.
    1. Dari kutipan
    2. Hasil pembicaraan
    3. Angka-angka
    4. Fakta panca indera.
Teguhkan Hati Bahwa Saya Bisa..
    1. Mulai dengan keyakinan.
    2. Jngan taku salah
Berhenti di Tengah So What?
    1. Kembalilah pada ide awalnya.
    2. Fokus pada permasalahan.
    3. Bertanyalah, lalu jawablah.
    4. Pupuk lagi kepercayaan diri.
   
Senang pada solusi
Kaya gagasan dan program
“Biarlah saya melakukan untuk Anda”
“Hal itu memang sulit, tapi pasti bisa dipecahkan”
Ringan mengakui kesalahan dan minta maaf
Senang pada intuisi dan imaginasi
“Jika orang lain bisa, mengapa saya tidak bisa”
Cerdas membaca peluang
Berpikir sebelum bertindak
Tegas, tapi tidak menyakitkan
Memegang prinsip dan fleksibel
“Jangan melakukan sesuatu yang Anda tidak ingin orang lain melakukannya terhadap anda”
Kreatif dan inovatif
Orientasi terhadap prestasi, bukan prestise
Writer, Not Looser Mentality
Bagian dari masalah
Miskin akan gagasan dan program
“Itu bukan tugas saya”
“Hal itu mungkin bisa, tetapi terlalu sulit dilaksanakan”
Susah mengakui kesalahan dan minta maaf
Miskin intuisi dan imaginasi
“Ah saya memang sudah ditakdirkan untuk gagal”
Tidak bisa membaca peluang
Bertindak baru berfikir kemudian
Tidak tegas dan sering menyakiti orang lain
Kaku (rigid)
Sering menyakiti orang lain tanpa menyadari tindakannya
Tidak kreatif dan inovatif
Orientasi terhadap prestise (gengsi) bukan prestasi
Berita dan Penggalian Data
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih berita:
Ø    Aktualitas
Berarti kehangatan.  Semakin hangat yang diberitakan, semakin menarik berita tersebut. Saat ini, berkat kemajuan teknolagi, ukuran hangat tidaknya sebuah berita,  hanya dalam hitungan jam.
Ø    Ketokohan.
Bila suatu peristiwa sama-sama menimpa seorang tokoh dan bukan tokoh, yang menimpa sang tokohlah yang lebih dikedepankan. Tokoh di sini bukan hanya tokoh formal, namun juga orang yang diakui ketokohannya oleh masyarakat.
Ø    Unik.
John Bogart, editor masalah New York Sun, pernah mengatakan, ”Kalau anjing menggigit orang, itu bukan berita; tapi, jika orang menggigit anjing, ini baru berita.” Pernyataan Bogart ini berkembang ke hal-hal lain.
Misalnya, pemain sepak bola Belanda Dennis Berkamp takut naik pesawat semenjak temannya mengalami kecelakaan udara. Karena itu, dia tidak ikut klubnya, Arsenal, maupun timnas Belanda bila bertanding di tempat yang jauh.
Ø    Informatif
Terkait dengan informasi baru yang mengandung banyak manfaat bagi pembaca.Misalnya, kenaikan harga BBM, perubahan UU lalu lintas, atau penutupan jalan karena     suatu acara.
Ø    Trendi
Berarti gaya atau  tradisi terbaru. Misalnya, kini banyak ABG mengenakan kacamata warna-warni. Begitu juga mode pakaian, gaya rambut, atau cara melangsingkan tubuh terbaru.
Ø     Human interest
Artinya menyentuh atau menggugah perasaan pembaca. Contoh, derita mantan wanita panggilan kelas tinggi yang kini hanya bisa terbaring gara-gara AIDS. Sekarang dia telah  bertobat. Namun, semua keluarganya tak sudi merawat dia. Hanya seorang keponakannya yang mau merawat. Itu pun lebih sering makian dan bentakan yang keluar dari mulut sang keponakan.
Ø    Proximity
Yaitu kedekatan, peristiwa yangdekat dengan pembeca, maka akan lebih dibaca daripada peristiwa yang sama tapi jauh. Misalnya, di Amerika ada gunung meletus, korbannya seratus, kemudian di Malang juga ada gunung meletus, korbannya 50. maka berita yang ada di Malang ini akan lebih diutamakan dan menarik.
Menulis Berita
Berita yang baik mengandung unsur
5 W + 1 H.
Prinsip penulisan menggunakan piramida terbalik.
•    Ciri-ciri Bahasa berita
•    Lugas
Artinya, tulisan tidak dibumbui bunga-bunga bahasa, tidak menggunakan kata-kata berkias yang muluk-muluk
•    Singkat
Bahasa yang lugas menghasilkan bahasa yang singkat, tidak bertele-tele atau berbelit-belit. Kalimat yang digunakan pendek-pendek. Sebuah kalimat yang baik tidak lebih dari 20 kata. Kalimat yang panjang akan sulit dipahami.
§     Mudah dipahami
Bahasa jurnalistik harus mudah dipahami pembacanya. Karena itu, kalimat perlu disusun secara singkat. Jangan menggunakan istilah     asing,daerah,atauistilahilmiah yangtidak dimengerti. Jika harus memakainya, cari     makna atau padanannya.
Masuk akal
Artinya, dapat diterima oleh nalar kita.
Contoh kalimat yang tidak logis: Karena sakit, dia dilarikan ke rumah sakit.
§    Menarik
Maksudnya, merangsang seseorang untuk     terus membacanya.Untuk membuat tulisan menarik, yang perlu dipertimbangkan adalah materi berita, sasaran yang dituju, gaya     bahasa yang serasi, pilihan kata yang tepat.
Tidak bermakna  ganda
Artinya, tidak menimbulkan banyak penafsiran.
contoh kalimat bermakna ganda: Istri perwira yang ramah itu menyanyi.(Yang ramah sang istri atau si perwira?)
Hemat
Orang bijak mengatakan, ”Kian banyak yang Anda katakan, makin sedikit yang dingat orang.”
Penulis tidak boleh boros kata. Pemborosan tampak pada kalimat berikut:
Sumpah Pemuda adalah merupakan…
Ribuan pemuda-pemuda…
Persiapan dan Teknik Wawancara
Persiapan Material
ü    Perlu disiapkan peralatan wawancara seperti alat tulis, tape recorder, atau kamera
ü    Siapkan data-data pendukung seperti dokumen persoalan atau masalah yang tertulis yang menunjang wawancara
ü    Persiapan fisik. Kalau sampai sakit, kegiatan wawancara bisa terganggu dan tidak mencapai maksimal. Sebab, kegiatan wawancara tidak jarang juga memerlukan waktu cukup lama.
Persiapan non material
Telusuri berita atau masalah yang hendak ada kembangkan dalam wawancara.
1.    Periksalah fakta-fakta seputar masalah yang akan Anda kembangkan. Lakukan persiapan dan riset.
2.    Pertimbangkan keinginan tahu dan kebutuhan khalayak atau publik media Anda.
3.    Tentukan daftar dan alur pertanyaan.
4.    Jagalah pertanyaan Anda sesingkat mungkin.
6.    Pertebal kepercayaan diri agar berani dan mampu mengajukan pertanyaan yang sulit dan kontroversial.
7.    Kejar semua asumsi yang dilontarkan narasumber.
8.    Kembangkan agar si narasumber dapat mengajukan contoh yang detail.
9.    Jika dimungkinkan, kembangkan agar narasumber berbicara lebih personal.
10.    Tunjukkan bahwa Anda mempunyai minat terhadap masalah yang Anda  bahas serta perlihatkan bahwa Anda cukup mengetahui masalah tersebut.
11.    . Galilah semua informasi dari narasumber. Kendati ”tidak bersedia memberikan komentar atau tidak bersedia memberikan jawaban”, hal tersebut adalah berita.
12.     Sebagai jurnalis, posisikan diri Anda justru di atas narasumber atau minimal sejajar .  
13.     Hasil wawancara perlu segera ditulis selagi ingatan masih segar. Gunakan tape recorder jika memang sangat perlu dan khawatir dengan sebutan istilah yang salah. Jangan sungkan meminta narasumber menuliskan nama terang lengkap dengan titel atau jabatannya sendiri. Bila perlu, minta kartu namanya.
14.    Kalau terjadi keraguan mengenai suatu hal dari wawancara tersebut, biasakan menanyakan kembali, mungkin melalui telepon.
•    Perhatikan:
•    Semakin banyak narasumber, data yang Anda dapatkan semakin lengkap. Berarti pula, berita yang Anda tulis lebih bagus.
•    Perhatikan penampilan jika ingin menjumpai narasumber. Sesuaikan dengan kondisi dan situasi.
•    Penetapan Angle
•    Menulis berita berbeda dengan menulis cerpen, novel, atau karangan-karangan lainnya. Menulis berita berarti memancing hasrat orang untuk terus membaca. Jadi, kalimat pembuka ibarat berfungsi sebagai ”kail” yang sulit untuk melepas ”buruannya”. Pendek kata, dalam berita, ketika orang membaca kalimat pertama, dia punya hasrat kuat membaca kalimat-kalimat berikutnya.
•    Coba Anda identisifikasi beberapa fakta di bawah ini? Mana yang paling menarik?
1.    Ada kecelakaan lalu lintas di Jl Veteran.
2.    Peristiwa terjadi Sabtu sore pukul 17.00.
3.    Antara mobil dan sepeda motor.
4.    Pengendara sepeda motor tewas.
5.    Korban tewas ternyata wali kota Malang.
6.    Sepeda motor ringsek berat dan mobil penyok bodi depannya.
7.    Polisi menyimpulkan pengemudi mobil bersalah karena ngebut dan memakan marka jalan.
8.    Korban dilarikan ke rumah sakit.
9.    Pengemudi mobil ditahan polisi.
10.    Keluarga korban shock.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar